08 Juli 2009

Teruslah Merokok Maka Disfungsi seksual Menanti Anda


Penelitian sejumlah ahli kesehatan di dunia mengungkap adanya hubungan yang amat berarti antara kejadian merokok dan terjadinya gangguan disfungsi ereksi pada laki-laki. Rokok berpengaruh sangat besar terhadap penurunan kualitas pembuluh darah didalam tubuh manusia.
                Ada dua faktor vaskuler penting yang menjadi penyebab disfungsi ereksi, yakni tingkat atheroskelerotik pada pembuluh darah (Miller, 2000) dan adanya factor risiko utama yang memengaruhi terjadinya penurunan kualitas pembuluh darah, yaitu nikotin rokok (Mc Vary, 2001), diabetes, hipertensi, dislipidemia atau hipercholestrolemia (Lue, 2000) dan obesitas (Esposito,2004).
                Penelitian diatas melaporkan, rokok secara garis besar dapat menjadi  penyebab naiknya risiko perubahan kualitas pembuluh darah dari moderate ke status complete yang akhirnya menjadi penyebab disfungsi ereksi total. Elhambly (2004) juga melaporkan, mereka yang sudah lebih dulu berhenti merokok lebih kecil risikonya untuk menderita disfungsi ereksi dibandingkan dengan mereka yang masih akan terus merokok.
                Hampir semua peneliti ini melaporkan, asosiasi rokok dengan impotensi dapat berakibat perusakan endothelium sehingga memengaruhi relaksasi otot polos pembuluh darah. Selain itu nikotin juga dapat memungkinkan terjadinya oklusi pembuluh darah vena sehingga terjadi banyak kebocoran (Munarrir, 1995).
                Maka semakin sesorang memulai merokok dalam usia muda, dan akan semakin besar pula risiko terjadinya kebocoran pembuluh darah vena nya, hal ini dapat berarti bahwa perokok usia muda lebih berisiko terancam impotensi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Sementara itu perokok pada wanita merupakan risiko utama penyebab disfungsi seksual khususnya menyebabkan gangguan respons dalam rangsangan  juga menghambat orgasme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar